Minggu, 28 November 2010

JENIS KEGIATAN BISNIS

JENIS KEGIATAN BISNIS

          Ruang lingkup kegiatan bisnis sangat luas, akan tetapi pada dasarnya kegiatan bisnis dapat dibagi menjadi 3 aspek, yaitu :

1. Aspek Produksi
          Produksi diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Dalam arti luas tersebut, produksi dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
          1. Produksi primer
              Yang termasuk dalam produksi primer adalah kegiatan ekstraksi atau penarikan sumber daya alam atau kegiatan yang menggunakan sumber daya yang tersedia dalam kondisi alamiah. Contohnya :
 - Pada pertambangan, orang menggali bijih & mineral dari dalam tanah.
 - Pada pertanian, orang menanam & memanen hasil tanaman.
 - Pada perikanan, orang menangkap ikan dari laut.
          2. Produksi sekunder
              Yang termasuk dalam produksi sekunder adalah sumber daya alam atau bahan mentah diproses & diolah menjadi barang. Contohnya :
 - Bijih besi dikonversi atau diubah menjadi pipa atau lembatran (sheet) besi baja.
 - Kayu dikonversi menjadi peralatan rumah tangga.
 - Kulit mentah diolah menjadi sepatu, tas, jaket, dan sebagainya.
 - Bahan baku seperti katun, sutera, wol, atau serat sintetis dapat menghasilkan produk tekstil yang selanjutnya dapat diproses lebih lanjut menjadi garmen, handuk, korden, dan sebagainya.
          3. Produksi tersier
              Yang dihasilkan dari produksi tersier adalah berupa pemberian fasilitas & layanan (jasa) pendukung, bukannya barang-barang berwujud. Contohnya :
 - Perusahaan transportasi yang mengangkut barang dari pabrik ke tempat-tempat pengecer.
 - Pedagang besar (distributor) & pengecer menawarkan jasa distribusi kepada para konsumen.
 - Jasa perbankan.
 - Jasa asuransi.
 - Jasa penerangan listrik.
 - Jasa pos & telekomunikasi
 - Jasa profesional, seperti insinyur, akuntan, pengacara, dokter, konsultan, dan lain-lain.
 - Jasa transportasi umum, dan sebagainya.


2. Aspek Distribusi
          Distribusi adalah kegiatan pemindahan barang & jasa dari produsen kepada konsumen. Pada umumnya distribusi meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
 - Pemindahan bahan baku dari pemasok (supplier) kepada awal mula lini produksi.
 - Melibatkan penyimpanan & penanganan bahan baku & barang jadi.
 - Pengemasan.
 - Pengendalian persediaan.
 - Transportasi kepada konsumen.
          Sistem distribusi yang efisien berarti mampu menekan serendah-rendahnya modal yang tertanam pada bahan mentah atau barang jadi yang belum terjual. Kebanyakan produsen yang lebih menyukai pendistribusian secara langsung kepada konsumennya.
          Tetapi pada dasarnya, pendistribusian yang berlangsung sangat tergantung pada jaringan pedagang besar (distributor) & pengecer (retailer) hingga sampai di tangan konsumen.


3. Aspek Konsumsi
          Konsumsi adalah kegiatan penggunaan barang & jasa yang dibutuhkan oleh kosumen. Kebutuhan atau pola konsumsi sesesorang dapat dipengaruhi oleh faktor yang beragam.
Contohnya : Kelompok umur.
                   Ketika kanak-kanak, barang yang popular adalah mainan.
                   Menginjak usia sekolah & remaja, barang yang dibutuhkan adalah buku, peralatan sekolah & olahraga.
                   Ketika menginjak usia kaula muda, barang yang dibutuhkan adalah barang-barang yang berhubungan dengan fashion.
                   Ketika mulai berkeluarga, barang yang dibutuhkan adalah peralatan rumah tangga.
                   Ketika sudah setengah baya, membutuhkan barang-barang mewah.
                   Ketika sudah lanjut usia, yang dibutuhkan adalah pelayanan medis & pemeliharaan kesehatan khusus.

          Dengan melihat pola konsumsi yang beragam, produsen dapat membuat suatu perencanaan yang lebih baik untuk menentukan bagaimana peluang diterimanya barang atau jasa yang diproduksi tersebut oleh konsumen. Dan biasanya, produsen mempromosikan keberadaan barang atau jasa tersebut secara luas & khususnya kepada konsumen.
          Dengan adanya aspek konsumsi ini, tingkat permintaan barang & jasa dapat tergambar. Daya beli atau permintaan akan meningkat, apabila konsumen memiliki penghasilan yang cukup.

Selasa, 16 November 2010

SIFAT BISNIS

SIFAT BISNIS

          Dalam uraiannya mengenai bisnis, G. Sampath menyatakan bahwa “bisnis adalah kegiatan ekonomi yang ditujukan untuk memperoleh keuntungan”. Bisnis merupakan kegiatan ekonomi karena tidak seorang pun yang melakukan kegiatan bisnis tanpa disertai kehendak untuk mengejar keuntungan. Sedangkan W. F. Schoell et al, mengatakan bahwa: “bisnis adalah kegiatan mencari keuntungan yang diorganisasikan & diarahkan untuk penyediaan barang & jasa kepada para pelanggan”.

          Bisnis adalah kegiatan manusia yang bersangkutan dengan produksi atau pembelian & penjualan barang yang reguler. Semua bisnis menunjukkan adanya kesamaan tertentu, yaitu mengacu pada unsur-unsur sebagai berikut:
• Berkaitan dengan barang & jasa.
• Menyangkut pengalihan barang & jasa dari satu orang kepada orang lain.
• Adanya keteraturan dalam penanganan.
• Senantiasa diarahkan pada keuntungan.
• Adanya ketidakpastian pada keuntungan.

          Bisnis merupakan sebuah sistem, karena adanya hubungan yang saling berkaitan antara bisnis & masyarakat. Setiap tindakan yang diambil dalam bisnis mempengaruhi sistem sosial yang lebih luas. Bisnis itu sendiri dapat dipandang sebagai sebuah sistem total yang mencakup subsistem yang disebut industri, & setiap industri terdiri dari banyak perusahaan dalam berbagai skala usaha yang memproduksi berbagai macam barang atau jasa. Selanjutnya setiap perusahaan meliputi banyak subsistem seperti produksi, pemasaran, & keuangan.

          Secara garis besar, bisnis terdiri atas industry & perniagaan. Industri berkaitan dengan produksi barang, sedangkan perniagaan berkaitan dengan distribusi barang. Berbagai jenis perniagaan dapat membantu kelancaran beredarnya barang-barang produksi yang mengalami hambatan dalam hal pendistribusian barang.

          Tujuan utama dari bisnis yaitu sebagai berikut:
• Agar tetap bertahan hidup.
• Mencapai pertumbuhan.
• Meningkatkan/mempertahankan stabilitas.
• Meningkatkan efisiensi.
• Mengembangkan inovasi.
• Meningkatkan profitabilitas.

Senin, 01 November 2010

Tugas Pengantar Bisnis Minggu Ke-5

Nama : Nurlita
NPM : 25210182
Kelas : 1EB18

TUGAS PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-5

1. Sebutkan fungsi manajemen & terapkan pada diri anda & apa manfaatnya ?
Jawab :
Definisi manajemen menurut Oie Liang Lee adalah ilmu & seni merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasi, serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada & melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Lima fungsi manajemen, yaitu : merancang, mengorganisir, memerintah, mengkoordinasi, & mengendalikan.
Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga, yaitu :
1. Perencanaan (Planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan & cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan & kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok & dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
2. Pengorganisasian (Organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan & menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggungjawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
3. Pengarahan (Directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran seseuai dengan perencanaan manajerial & usaha.
4. Pengkoordinasian (Coordinating) agar terdapat komunikasi atau sesuai dari berbagai kepentingan & perbedaan kegiatan sehingga tercapai tujuan organisasi.
5. Pengawasan (Controlling) perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan jika terjadi penyimpangan pelaksanaan dari perencanaan.


2. Apa ciri manajer professional berdasarkan keterampilan manajemen yang berkaitan dengan :
Jawab :
- Dengan hubungan antar pribadi
a. Pemimpin lambang (figurehead)
Kepala simbolis : diperlukan untuk menjalankan sejumlah kewajiban rutin yang bersifat legal & sosial.
b. Pemimpin (leader)
Bertanggung jawab untuk memotivasi & mengaktifkan bawahan, bertanggung jawab untuk mengisi posisi yang kosong (staffing), melatih tugas-tugas yang terkait.
c. Penghubung (liaison)
Memelihara suatu jaringan kontak ke luar yang berkembang sendiri yang memberikan dukungan & informasi.

- Dengan informasi
a. Pemantau (monitor)
Sebagai pusat saraf informasi internal & eksternal tentang organisasi.
b. Penyebar (dissiminator)
Menerima informasi yang diterima dari luar atau dari bawahan kepada anggota organisasi.
c. Jurubicara (spokesperson)
Meneruskan informasi kepada orang luar mengenai rencana, kebijakan, tindakan & hasil organisasi.

- Dengan pengambilan keputusan
a. Wirausaha (enterpreneur)
Mencari kesempatan dalam organisasi & lingkungannya serta memprakarsai “proyek-proyek perbaikan” untuk menimbulkan perubahan.
b. Pengendali gangguan (disturbance handler)
Bertanggung jawab atas tindakan korektif bila organisasi menghadapi gangguan mendadak & penting.
c. Pengalokasian sumber daya (resource allocator)
Bertanggung jawab terhadap alokasi segala sumber daya organisasi.
d. Perundingan (negotiator)
Mewakili organisasi pada perundingan utama.


3. Sebutkan bentuk-bentuk organisasi !
Jawab :
a. Organisasi lini
Garis wewenang yang menghubungkan langsung secara vertikal antara atasan dengan bawahan.
Ciri-ciri :
- Jumlah karyawan sedikit.
- Manajer bawahannya hanya sebagai pelaksana.
- Sarana & alatnya terbatas.
- Hubungan atasan & bawahan bersifat langsung.
- Bentuk lini pada perusahaan perseorangan pemilik perusahaan adalah top manajer.

b. Organisasi fungsional
Wewenang dari pemimpin tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus.
Ciri-ciri :
- Organisasi kecil.
- Terdapat kelompok kerja staff ahli.
- Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas.
- Target yang hendak dicapai jelas & pasti.
- Pengawasan ketat.

c. Organisasi garis & staff
Pelimpahan wewenang secara vertikal dari pimpinan ke kepala bagian di bawahnya serta masing-masing pejabat. Manajer ditempatkan satu atau pejabat staff yang tidak mempunyai wewenang memerintah tetapi hanya sebagai penasihat, misalnya : kearsipan, keuangan, & personil.
Ciri-ciri :
- Hubungan atasan & bawahan tidak seluruhnya langsung.
- Karyawan banyak.
- Organisasi besar.
- Ada dua kelompok kerja organisasi sehingga ditekankan adanya spesialisasi : personil lini & personil staff.

d. Organisasi fungsional & garis
Wewenang & pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian di bawahnya yang mempunyai keahlian tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian.
Ciri-ciri :
- Tidak tampak perbedaan tugas pokok & bantuan.
- Spesialisasi praktis pada pejabat fungsional.
- Pembagian kerja & pelimpahan wewenang tidak membedakan perbedaan tingkat eselon.

e. Organisasi matrik
Disebut juga sebagai organisasi manajemen proyek yaitu penggunaan struktur organisasi yang punya keterampilan di masing-masing bagian dari kegiatan perusahaan dikumpulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan proyek yang harus diselesaikan.

f. Organisasi komite
Tugas kepemimpinan & tugas ketentuan dilaksanakan secara kolektif oleh kelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan atau board dengan plurastic manajemen.
Terdiri dari, yaitu :
- Executive committee (pimpinan komite)
Anggotanya memiliki wewenang ini.
- Staff committee
Orang-orang yang hanya mempunyai wewenang staff. 


Tugas Pengantar Bisnis Minggu Ke-4

Nama : Nurlita
NPM : 25210182
Kelas : 1EB18

TUGAS PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-4

1.) Sebutkan perbedaan wiraswasta dan wiraswastawan serta unsur apa yang dimiliki wiraswasta!
Jawab :
Perbedaan wiraswasta dengan wiraswastawan, yaitu :
- Wiraswasta adalah suatu bentuk usaha yang dibangun oleh seseorang dengan modal sendiri, menetapkan tujuan sendiri dan dengan kepribadian tertentu.

- Wiraswastawan adalah seseorang yang memiliki kepribadian tertentu untuk membuat suatu usaha secara kualitatif lebih dari manusia pada umumnya yakni memiliki kemampuan berdiri di atas kekuatan sendiri, mengambil resiko, menetapkan tujuan atas pertimbangan sendiri, memiliki semangat bersaing yang kuat, berorientasi yang keras, kreatif, inovatif, motivasi, dan berprestasi.

Unsur-unsur penting yang harus dimiliki wiraswasta, yaitu :
- Unsur pengetahuan
- Unsur keterampilan
- Unsur sikap mental
- Unsur kewaspadaan


2.) Bagaimana perkembangan franchising di Indonesia (searching di internet) !
Jawab :
Perkembangan Franchising di Indonesia

Di Indonesia, sistem waralaba mulai dikenal pada tahun 1950-an, yaitu dengan munculnya dealer kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi. Perkembangan kedua dimulai pada tahun 1970-an, yaitu dengan dimulainya sistem pembelian lisensi plus, yaitu franchisee tidak sekedar menjadi penyalur, namun juga memiliki hak untuk memproduksi produknya. Agar waralaba dapat berkembang dengan pesat, maka persyaratan utama yang harus dimiliki satu teritori adalah kepastian hukum yang mengikat baik bagi franchisor maupun franchisee. Karenanya, kita dapat melihat bahwa di negara yang memiliki kepastian hukum yang jelas, waralaba berkembang pesat, misalnya di AS dan Jepang. Tonggak kepastian hukum akan format waralaba di Indonesia dimulai pada tanggal 18 Juni 1997, yaitu dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) RI No. 16 Tahun 1997 tentang Waralaba. PP No. 16 tahun 1997 tentang waralaba ini telah dicabut dan diganti dengan PP no 42 tahun 2007 tentang Waralaba. Selanjutnya ketentuan-ketentuan lain yang mendukung kepastian hukum dalam format bisnis waralaba adalah sebagai berikut :
• Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 259/MPP/KEP/7/1997 Tanggal 30 Juli 1997 tentang Ketentuan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba.
• Peraturan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 31/M-DAG/PER/8/2008 tentang Penyelenggaraan Waralaba
• Undang-undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten.
• Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek.
• Undang-undang No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang.

Banyak orang masih skeptis dengan kepastian hukum terutama dalam bidang waralaba di Indonesia. Namun saat ini kepastian hukum untuk berusaha dengan format bisnis waralaba jauh lebih baik dari sebelum tahun 1997. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya payung hukum yang dapat melindungi bisnis waralaba tersebut. Perkembangan waralaba di Indonesia, khususnya di bidang rumah makan siap saji sangat pesat. Hal ini ini dimungkinkan karena para pengusaha kita yang berkedudukan sebagai penerima waralaba (franchisee) diwajibkan mengembangkan bisnisnya melalui master franchise yang diterimanya dengan cara mencari atau menunjuk penerima waralaba lanjutan. Dengan mempergunakan sistem piramida atau sistem sel, suatu jaringan format bisnis waralaba akan terus berekspansi. Ada beberapa asosiasi waralaba di Indonesia antara lain APWINDO (Asosiasi Pengusaha Waralaba Indonesia), WALI (Waralaba & License Indonesia), AFI (Asosiasi Franchise Indonesia). Ada beberapa konsultan waralaba di Indonesia antara lain IFBM, The Bridge, Hans Consulting, FT Consulting, Ben WarG Consulting, JSI dan lain-lain. Ada beberapa pameran Waralaba di Indonesia yang secara berkala mengadakan roadshow diberbagai daerah dan jangkauannya nasional antara lain International Franchise and Business Concept Expo (Dyandra),Franchise License Expo Indonesia ( Panorama convex), Info Franchise Expo ( Neo dan Majalah Franchise Indonesia).


3.) Beri 5 contoh riil usaha franchising yang bergerak di bidang :
a. Pendidikan
b. Kesehatan
c. Salon dan perawatan
d. Makanan dalam negeri/lokal
e. Otomotif
Jawab :
Contoh riil usaha franchising yang bergerak di bidang :
a. Pendidikan
Contohnya :
1. LP3I Course Center
2. IBSC TV Presenter
3. International Language Programs (ILP)
4. Vedic Maths Indonesia
5. Jarimatika Indonesia

b. Kesehatan
Contohnya :
1. The Medicine Shoppe Pharmacy
2. Rebel Gym
3. Sinergi Fitness Center
4. Hip Hot-Women’s Fitness
5. Apotek K-24

c. Salon dan perawatan
Contohnya :
1. Meji Mejiku Nail Salon
2. Pure Beauty Care
3. VZ Skincare
4. Esther House of Beauty
5. Alex’s Salon Professional

d. Makanan dalam negeri/lokal
Contohnya :
1. Pecel Ponorogo Bu Tari
2. Donat Bakar
3. Nasi Uduk Gondangdia
4. Bakmi Gila
5. Waroeng Kebab

e. Otomotif
Contohnya :
1. C3 Car Care Center
2. King Auto Interior
3. Raja Motor
4. LIC Triple Polish
5. The Autobridal Indonesia


4.) Jelaskan perbedaan kewirausahaan dengan bisnis kecil dengan contoh kasus yang nyata !
Jawab :
Perbedaan kewirausahaan dengan bisnis kecil, yaitu :
- Kewirausahaan adalah suatu bentuk usaha berskala lebih luas apabila dibandingkan dengan bisnis kecil-kecilan, dibangun dengan modal sendiri, berani menanggung resiko sendiri dan memiliki tujuan/rencana untuk mengembangkan usaha/bisnis tersebut lebih luas lagi.

- Bisnis kecil adalah suatu bentuk usaha berskala kecil yang dibangun dengan modal sendiri dan tidak memiliki tujuan/rencana untuk mengembangkan usaha/bisnisnya. Karena bisnis kecil biasanya hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari si pemilik usaha saja.

Contoh kasus yang nyata :
Jack Matz, mantan eksekutif sebuah perusahaan di Houston, yang kehilangan pekerjaan ketika perusahaannya merger. Kemudian Matz membuka bisnis fotocopy dekat sebuah universitas lokal. Tujuannya adalah mendapatkan cukup uang untuk hidup nyaman sampai dia pensiun 10 tahun lagi. Matz adalah seorang pemilik bisnis keci, tetapi ia sebenarnya bukanlah wirausahawan. Karena ia tidak punya rencana untuk mengembangkan bisnisnya.
Sebaliknya, seorang wirausahawan akan membuka pusat fotocopy dengan menciptakan jaringan yang lebih luas untuk menyaingi firma Kinko saat itu.