Selasa, 03 Januari 2012

Sertifikat UG Economics Competition 2011


Nama : NURLITA
NPM  : 25210182
Kelas : 2EB17

Acara UG Economics Competition 2011 yang bertema "Boost Your Passion of Economics ini, diadakan pada tanggal 25 November-30 Desember 2011 bertempat di ruang Aula Kampus D342 Universitas Gunadarma.

Sertifikat Seminar Motivasi Kewirausahaan tentang "Get The Change, Get The Profit And Let's Be The Success Entrepreneur"

Nama : NURLITA
NPM  : 25210182
Kelas : 2EB17

Seminar Motivasi Kewirausahaan tentang "Get The Change, Get The Profit And Let's Be The Success Entrepreneur" ini diadakan pada tanggal 3 Januari 2012, bertempat di ruang Aula Kampus D342 Universitas Gunadarma.


Tugas Umum 5

Nama : Nurlita
NPM  : 25210182
Kelas : 2EB17

SERUNYA SEMINAR MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN

Seminar Motivasi Kewirausahaan yang bertema “Get The Change, Get The Profit, and Let’s Be The Success Entrepreneur” berlangsung di ruang Aula Kampus D342 Universitas Gunadarma, pada tanggal 3 Januari 2012 ini merupakan seminar pertama di tahun 2012 yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.  Seminar ini menghadirkan Derby Dian Utama, seorang supertrainer sebagai pembicaranya. Seminar ini membahas mengenai :
1. Bagaimana menjadi wirausaha tanpa modal besar,
2. Tips dan trik berwirausaha, dan
3. Cara memulai usaha dengan baik.

Seminar ini dihadiri oleh ± 366 orang mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa Universitas Gunadarma yang tidak hanya berasal dari Fakultas Ekonomi saja, tetapi juga yang berasal dari fakultas lain di luar FE UG, juga mahasiswa yang berasal dari beberapa perguruan tinggi lainnya.

Seminar ini dimulai sekitar pukul 09.00 WIB yang waktunya agak mulur dari jadwal yang telah ditentukan sebelumnya. Acara dimulai dengan sambutan yang disampaikan oleh Ketua Panitia Seminat Motivasi Kewirausahaan, yang kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Presiden BEM Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, Rio Damaris Yanuar, dan juga sambutan dari Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, Bpk. Ir. Toto Sugiharto, MSc., Ph.D.

Dalam sambutan yang disampaikan, Dekan Fakultas Ekonomi UG memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bpk. Derby Dian Utama yang sudah berkenan memberikan pengetahuan serta motivasi kepada seluruh peserta seminar, apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh panitia seminar dan BEM Fakultas Ekonomi UG yang telah bersusahpayah mempersiapkan seminar ini dengan baik, juga beliau memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh peserta seminar yang berkenan untuk hadir dalam seminar ini. Meski hanya memberikan sambutan dalam seminar ini, beliau juga memberikan pesan “carilah ilmu dan pengetahuan sebanyak-banyaknya”.

Setelah Dekan Fakultas Ekonomi UG menyampaikan sambutannya, akhirnya Bpk. Derby Dian Utama mulai memperkenalkan diri dan menceritakan sedikit pengalaman hidupnya saat mulai terjun di dunia kewirausahaan yang sejak umur 8 tahun sudah beliau tekuni. Sejak umur 8 tahun??? Pasti teman-teman semua merasa terperangah dibuatnya. Umur 8 tahun sudah bisa berwirausaha. Itulah yang disampaikan Bpk. Derby Dian Utama, saat beliau menceritakan pengalamannya, yang beliau lakukan untuk bisa membeli mobil tamiya yang diinginkannya. “Ayah saya hanyalah seorang PNS, berapalah gaji seorang PNS ? Apalagi ayah saya adalah seorang PNS yang jujur, bahkan sangat jujur. Sampai-sampai ketika saya meminta ayah saya membeli mobil tamiya aja, ga punya duit. Dan saya mulai berpikir untuk mencari uang sendiri untuk bisa membeli sebuah mobil tamiya, dengan membuka lapak penyewaan majalah-majalah yang saya gelar di pinggiran jalan. Hanya dalam waktu seminggu, mobil tamiya yang saya inginkan sudah bisa saya beli sendiri dengan hasil keringat saya sendiri”, papar Bpk. Derby Dian Utama saat menceritakan kisah masa lalunya.

Ternyata sejak itulah, keinginannya yang kuat untuk berwirausaha semakin berkembang dan akhirnya mencapai kesuksesan. Namun saat Bpk. Derby mulai menjadi seseorang entrepreneur yang sukses, beliau jatuh karena kesombongannya. “Seorang entrepreneur tidaklah mudah, saya mengalami jatuh bangun untuk mencapai kesuksesan. Dan ingat, ade-ade sekalian…kalo udah sukses, jangan sombong! Ga ada deh gunanya sombong. Seperti yang saya alami dulu… Saya hanya mengingatkan kepada kalian semua, emang ga ada gunanya sombong, yang ada malah apes terus”, inilah yang beliau sampaikan.

Setelah beliau menceritakan sedikit tentang pengalaman hidupnya, barulah beliau menyampaikan pembahasan mengenai materi seminar. Beliau memberikan gambaran tentang persoalan apa saja yang dialami bangsa Indonesia. Beliau merangkumnya ke dalam 3 point, yaitu :
1. Lack of entrepreneur
2. Lack of strong player
3. Lack of value

Banyak yang beliau bahas dalam Seminar Motivasi Kewirausahaan ini, di antaranya yaitu :
  • Kita bukan tuan rumah di negeri sendiri
  • Dahulu kita tidak menguasai tanah air kita sendiri, tetapi sekarang kita yang tidak menguasai kehidupan kita sendiri.
  • Mau dibawa kemana Indonesiaku ?
  • Hal apa saja yang harus kita lakukan melihat kondisi Indonesia yang seperti ini.

Tidak hanya Bpk. Derby Dian Utama saja yang berbicara dalam seminar ini, tetapi juga Kak Nino, seorang alumni UG di jurusan Psikologi. Kak Nino menceritakan pengalaman hidupnya dalam berwirausaha. Ketika lulus SMA, saat itu usianya 17 tahun, dia bekerja sebagai OB (Office Boy) di salah satu perusahaan agency model untuk membantu keuangan orang tuanya saat itu. “Jadi OB itu ga gampang, setiap hari saya selalu dihina di tempat saya bekerja”, papar Kak Nino. Begitu banyak hinaan yang selalu didapatinya di tempatnya bekerja, membuat Kak Nino menjadi seseorang yang harus belajar mengendalikan dan mengecilkan emosinya. “Pengusaha adalah MENTALITAS. Pengusaha harus bisa mengecilkan ego-nya sendiri. Atau dengan bahasa kasarnya, ‘walaupun itu ular, kita harus bisa mengambil keuntungan dari ular itu’.”, itulah yang disampaikan Kak Nino.

Banyaknya pengalaman pahit yang dialaminya, membuat Kak Nino terus menerus berusaha dan berpindah dari satu bidang ke bidang lainnya. Dari seorang OB, menjadi seorang manajer artis, menjadi seorang sales, bekerja di bidang advertising, menjadi seorang supervisor advertising, bekarja di PUSTEKKOM DEPDIKNAS, membuka usaha pembuatan video album kenangan sekolah, album foto keluarga, dsb, menjadi produser beberapa acara TV, berkecimpung di dunia pertambangan, hingga menjadi owner (pemilik) “Surya Group”. Begitu banyak rintangan yang dihadapinya dalam berwirausaha. Karena menurutnya, berwirausaha tidaklah mudah, ada banyak rintangan yang harus kita hadapi. Kesimpulan dari apa yang disampaikan Kak Nino yaitu “Pengusaha adalah kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas”. Dan setelah dia mengakhiri pemaparannya, semua peserta seminar memberikan applause.

Kemudian Bpk. Derby Dian Utama kembali berdiri di depan menyampaikan kekagumannya atas pengalaman hidup Kak Nino yang sudah diceritakannya. Tak lupa beliau juga memberikan 5 langkah AMPUH untuk mendapatkan kesuksesan yang tidak terbatas. Di antaranya, yaitu :
1. Ambil impian kita.
2. Musnahkan virus males, ga pede, takut.
3. Pastikan ambil langkah pertama.
4. Utamakan restu orang tua.
5. Hiduplah dengan keyakinan kepada Tuhan.

Inilah sedikit cerita mengenai serunya Seminar Motivasi Kewirausahaan yang bertema “Get The Change, Get The Profit, and Let’s Be The Success Entrepreneur”, yang bisa saya bagikan kepada teman-teman semua. Saya merasa sangat beruntung bisa hadir dalam acara seminar ini. Banyak hal yang saya dapatkan dari sini. Bukan hanya dalam hal berwirausaha, tetapi mengenai mentalitas yang kita miliki. Semoga pemaparan yang saya sampaikan, dapat bermanfaat. 


Minggu, 01 Januari 2012

Tugas Umum 4

Nama : Nurlita
NPM  : 25210182
Kelas : 2EB17

 TAHUN BARU, HARAPAN BARU

Tahun baru biasanya ga pernah terlepas dari yang namanya harapan yang baru. Setiap manusia pasti punya harapan dalam hidupnya. Hanya orang yang tidak mau maju, yang ga punya harapan. Harapan yang diinginkan tiap orang, pada intinya adalah sama, yaitu menjadi lebih baik lagi dari yang sebelumnya. Begitupun di tahun baru, ga sedikit orang yang disibukkan dengan membuat resolusi yang isinya berupa beberapa harapan yang ingin diwujudkan di tahun ini.

Sebenarnya penting ga sih, ngebuat resolusi di tahun baru? Buat apa ngebuat resolusi di tahun baru, kalo akhirnya di akhir tahun setelah di-review lagi, ada banyak yang belum tercapai? Lagi pula kenapa harus tanggal 1 Januari, kita ngebuat resolusi? Tahun baru, harapan baru? Kenapa mesti demikian? Bukankah setiap hari adalah baru, dan setiap hari harusnya kita memiliki harapan yang baru?

Mungkin, ada beberapa di antara teman-teman yang bingung untuk menjawab pertanyaan saya yang beranekaragam ini. Yah, bingung harus jawab yang mana dulu. Sebenarnya kalau kita mau mengambil langkah untuk memulai sesuatu, membuang kebiasaan-kebiasaan buruk, ataupun mau mencapai harapan yang baru, kapan saja tentunya bisa. Ga harus nunggu tahun baru. Tapi memang ga ada salahnya kok, menyisihkan waktu untuk me-review perjalanan hidup kita. Setahun sekali memang jangka waktu yang cukup pas. Karena adanya pergantian kalender, menjadi sebuah simbol bagi sebagian orang untuk melihat kembali dan merenungi apa saja yang telah dicapai, kelakuan apa saja yang telah merugikan orang lain, bahkan kelakuan apa saja yang telah membuat orang lain merasa tersinggung, kecewa, sedih ataupun marah.

Tapi bagaimana dengan harapan yang tidak tercapai? Don’t worry, friends… Namanya juga usaha. Ada kalanya kita berhasil ada kalanya kita gagal. Hal ini merupakan sesuatu yang wajar adanya. Tidak perlu disesali.

Setiap orang memiliki kesempatan untuk mencapai harapan-harapan yang diinginkannya, namun cara yang dilakukan setiap orang untuk mencapai harapannya tentulah berbeda. Kalau punya talenta berkarya lebih, mengapa hanya maunya pas-pasan? Nah, mulai sekarang mumpung masih tahun baru…kita ubah mainset kita, kita buka lembaran baru dan harapan baru di tahun yang baru ini. Semoga di tahun ini, kita bisa hidup lebih berkualitas, berkelakuan lebih baik, dan bisa mencapai harapan-harapan yang kita inginkan, serta lebih lagi berkarya dengan penuh kreativitas, dan satu hal lagi “be your self”. Sekian…  ^_^

Tugas Umum 3

Nama : Nurlita
NPM  : 25210182
Kelas : 2EB17

HADIRNYA BATIK BEKASI

Indonesia memiliki berbagai macam bentuk nilai-nilai sosial budaya yang beraneka ragam sesuai dengan ciri khas masing-masing daerah, yang salah satunya adalah batik sebagai ciri khas bangsa kita. Kita sebagai generasi muda seringkali lupa tentang keberadaan nilai-nilai sosial budaya yang kita miliki. Terkadang kita juga ga peduli dengan hal tersebut, yang akhirnya nilai budaya yang kita miliki diklaim oleh negara lain.

Hal inilah yang menjadi latar belakang diadakannya seminar batik Bekasi yang membahas tentang “Pengenalan Batik Bekasi dan Kontribusinya untuk Perkembangan Sektor Ekonomi Kreatif Indonesia” pada tanggal 21 Desember 2011 yang lalu & bertempat di J167 (Ruang Cinema) Kampus Kalimalang Bekasi, Universitas Gunadarma. Tiga orang pembicara dihadirkan dalam seminar ini. Pembahasan yang disampaikan oleh ketiga pembicara cukup membuat kami, peserta seminar merasa terheran-heran. Kenapa? Karena kami baru tau, kalau Bekasi juga memiliki motif dan corak batik yang berbeda dengan daerah lain. Batik dengan motif dan corak Bekasi ini diberi nama “Batik Tarawang”.

Keberadaan batik Tarawang ini didasarkan pada sejarah batik Indonesia yang tercatat pada masa kolonial.  Batik ini juga diikutsertakan dalam Pameran Batik Jawa yang diadakan pada tahun 1982 di Amsterdam, Belanda. Hal ini tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Bekasi .

Seminar batik Bekasi ini telah menyadarkan kami tentang keberadaan batik Bekasi yang awalnya kami tidak tau sama sekali mengenai batik Bekasi, menjadi tau kalau Bekasi juga memiliki motif dan corak batik yang berbeda dengan daerah lain. Seminar ini juga membuat peserta seminar semakin antusias untuk mengetahui lebih dalam mengenai perkembangan batik Bekasi ini. Namun terbatasnya waktu, membuat pembahasan mengenai materi ini hanya dipaparkan secara umum saja. Tapi saya ga nyesel mengikuti seminar ini, setidaknya saya menjadi tau kalau Bekasi juga memiliki batik yang tentunya membuat saya sebagai masyarakat Bekasi bangga. Seminar ini juga membahas kontribusi yang tercipta, karena hadirnya batik Bekasi terhadap sektor ekonomi kreatif kota Bekasi.

Seminar ini ga hanya menghadirkan pembicara-pembicara yang membahas batik Bekasi saja, tetapi juga menghadirkan hiburan dari Anak Pengkolan Pekayon. Yang tentunya membuat suasana menjadi terhibur. Saya merasa terharu dengan hadirnya pengamen jalanan yang menamakan dirinya sebagai Anak Pengkolan Pekayon. Mereka menyanyikan lagu yang mereka buat sendiri yang lagu-lagunya bertemakan kehidupan manusia. Lagu pertama yang mereka bawakan, yaitu tentang perjuangan hidup. Yang inti dari lagu tersebut memberikan pesan bahwa kita harus tetap berjuang mengarungi hidup, karena hidup itu adalah perjuangan. Ya, hidup itu perjuangan, hidup itu harus berjuang meskipun dunia semakin jahat, kita harus tetap berjuang.  Wow, saya benar-benar tersadar dengan lagu yang mereka nyanyikan. Terkadang saya berpikir, hidup itu adalah sebuah perjalanan yang memang harus dijalani, biarkan saja hidup itu mengalir apa adanya. Tapi sekarang saya sadar bahwa saya harus berjuang, karena memang benar hidup adalah perjuangan.

Seminar batik Bekasi ini, yang awalnya saya pikir hanyalah seminar sederhana, telah membuka mata saya ternyata ada banyak hal yang sebenarnya telah kita miliki, tapi kepedulian kita terhadap sekitar kita-lah yang membuat kita tidak menyadari hal itu.

Kesimpulan dari pembahasan saya kali ini adalah belajarlah peduli terhadap sekitar kita, lihatlah ada banyak kekayaan yang telah Tuhan berikan kepada kita. Namun apakah kita menyadari semuanya itu? Nah, mulai sekarang…mari kita ubah sikap kita yang acuh terhadap sekitar, menjadi pribadi yang bisa peduli dan menghargai keberadaan sekitar, terutama keanekaragaman nilai-nilai sosial budaya yang kita miliki. Karena bangsa yang besar, adalah bangsa yang bisa menghargai nilai-nilai sosial dan budayanya.  Sekian, kiranya pembahasan saya kali ini dapat memberikan manfaat.