Nama : Nurlita
NPM : 25210182
Kelas : 2EB17
HADIRNYA BATIK BEKASI
Indonesia memiliki berbagai macam bentuk nilai-nilai
sosial budaya yang beraneka ragam sesuai dengan ciri khas masing-masing daerah,
yang salah satunya adalah batik sebagai ciri khas bangsa kita. Kita sebagai
generasi muda seringkali lupa tentang keberadaan nilai-nilai sosial budaya yang
kita miliki. Terkadang kita juga ga peduli dengan hal tersebut, yang akhirnya
nilai budaya yang kita miliki diklaim oleh negara lain.
Hal inilah yang menjadi latar belakang diadakannya
seminar batik Bekasi yang membahas tentang “Pengenalan Batik Bekasi dan Kontribusinya untuk Perkembangan Sektor
Ekonomi Kreatif Indonesia” pada tanggal 21 Desember 2011 yang lalu &
bertempat di J167 (Ruang Cinema) Kampus Kalimalang Bekasi, Universitas
Gunadarma. Tiga orang pembicara dihadirkan dalam seminar ini. Pembahasan yang
disampaikan oleh ketiga pembicara cukup membuat kami, peserta seminar merasa
terheran-heran. Kenapa? Karena kami baru tau, kalau Bekasi juga memiliki motif
dan corak batik yang berbeda dengan daerah lain. Batik dengan motif dan corak
Bekasi ini diberi nama “Batik Tarawang”.
Keberadaan batik Tarawang ini didasarkan pada
sejarah batik Indonesia yang tercatat pada masa kolonial. Batik ini juga diikutsertakan dalam Pameran
Batik Jawa yang diadakan pada tahun 1982 di Amsterdam, Belanda. Hal ini
tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Bekasi .
Seminar batik Bekasi ini telah menyadarkan kami
tentang keberadaan batik Bekasi yang awalnya kami tidak tau sama sekali
mengenai batik Bekasi, menjadi tau kalau Bekasi juga memiliki motif dan corak
batik yang berbeda dengan daerah lain. Seminar ini juga membuat peserta seminar
semakin antusias untuk mengetahui lebih dalam mengenai perkembangan batik
Bekasi ini. Namun terbatasnya waktu, membuat pembahasan mengenai materi ini
hanya dipaparkan secara umum saja. Tapi saya ga nyesel mengikuti seminar ini,
setidaknya saya menjadi tau kalau Bekasi juga memiliki batik yang tentunya
membuat saya sebagai masyarakat Bekasi bangga. Seminar ini juga membahas kontribusi
yang tercipta, karena hadirnya batik Bekasi terhadap sektor ekonomi kreatif kota
Bekasi.
Seminar ini ga hanya menghadirkan
pembicara-pembicara yang membahas batik Bekasi saja, tetapi juga menghadirkan
hiburan dari Anak Pengkolan Pekayon. Yang tentunya membuat suasana menjadi
terhibur. Saya merasa terharu dengan hadirnya pengamen jalanan yang menamakan
dirinya sebagai Anak Pengkolan Pekayon. Mereka menyanyikan lagu yang mereka
buat sendiri yang lagu-lagunya bertemakan kehidupan manusia. Lagu pertama yang
mereka bawakan, yaitu tentang perjuangan hidup. Yang inti dari lagu tersebut
memberikan pesan bahwa kita harus tetap berjuang mengarungi hidup, karena hidup
itu adalah perjuangan. Ya, hidup itu perjuangan, hidup itu harus berjuang
meskipun dunia semakin jahat, kita harus tetap berjuang. Wow, saya benar-benar tersadar dengan lagu
yang mereka nyanyikan. Terkadang saya berpikir, hidup itu adalah sebuah
perjalanan yang memang harus dijalani, biarkan saja hidup itu mengalir apa
adanya. Tapi sekarang saya sadar bahwa saya harus berjuang, karena memang benar
hidup adalah perjuangan.
Seminar batik Bekasi ini, yang awalnya saya pikir
hanyalah seminar sederhana, telah membuka mata saya ternyata ada banyak hal yang
sebenarnya telah kita miliki, tapi kepedulian kita terhadap sekitar kita-lah
yang membuat kita tidak menyadari hal itu.
Kesimpulan dari pembahasan saya kali ini adalah belajarlah
peduli terhadap sekitar kita, lihatlah ada banyak kekayaan yang telah Tuhan
berikan kepada kita. Namun apakah kita menyadari semuanya itu? Nah, mulai
sekarang…mari kita ubah sikap kita yang acuh terhadap sekitar, menjadi pribadi
yang bisa peduli dan menghargai keberadaan sekitar, terutama keanekaragaman
nilai-nilai sosial budaya yang kita miliki. Karena bangsa yang besar, adalah
bangsa yang bisa menghargai nilai-nilai sosial dan budayanya. Sekian, kiranya pembahasan saya kali ini dapat
memberikan manfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar