Nama
: Nurlita
NPM : 25210182
Kelas
: 2EB17
KELEMAHAN
KOPERASI DAN SOLUSI YANG DAPAT DITERAPKAN
Tentunya kita semua tau, apa itu koperasi. Pada
umumnya, koperasi dikenal sebagai lembaga ekonomi yang bertujuan untuk
memberikan kesejahteraan bagi anggotanya dan masyarakat. Koperasi memiliki
kelebihan dan juga kelemahan. Nah, berikut ini saya akan memberikan sedikit
pemaparan mengenai beberapa kelemahan yang dimiliki koperasi dan solusi yang
dapat diterapkan dalam mengatasi kelemahan tersebut.
Beberapa
Kelemahan Koperasi
Koperasi sampai saat ini, telah menunjukkan
perkembangan yang sangat berarti. Tetapi, perkembangannya masih perlu
ditingkatkan lagi untuk mencapai sasaran yang diharapkan. Masih banyak
kelemahan-kelemahan yang dimiliki koperasi sebagai bidang usaha yang perlu
dicari solusinya, sehingga dapat meminimalisir kelemahan yang ada.
Kelemahan-kelemahan yang dimiliki koperasi, di
antaranya sebagai berikut :
1. Koperasi masih belum mampu menjadi saluran yang
mantap bagi anggota maupun masyarakat, hal ini terlihat dari kurang mampunya
koperasi dalam melaksanakan kegiatan pengadaan distribusi, pengumpulan,
pemasaran, dan pemanfaatan fasilitas kredit.
2. Dalam pelaksanaannya, koperasi masih belum mampu
mengembangkan kegiatan usahanya di berbagai sektor perekonomian rakyat karena
terbatasnya kemampuan usaha para pengelolanya.
3. Koperasi masih belum memiliki sarana dan
prasarana usaha yang lengkap untuk menunjang usahanya. Di lain pihak, sebagian
koperasi sudah memiliki/menguasai sarana dan prasarana usaha yang cukup
lengkap, tetapi belum dimanfaatkan dan dikelola sendiri secara optimal.
4. Koperasi masih belum mampu mengadakan peningkatan
modal sendiri, sehingga kegiatan usaha koperasi masih tergantung oleh fasilitas
perkreditan.
5. Fasilitas usaha belum terserap secara optimal dan
pengelolaannya belum memperhatikan efisiensi dan efektivitas usaha, sehingga
mengakibatkan tingginya biaya operasional per unit produksi yang dihasilkan.
6. Kelemahan manajemen karena keterbatasan kemampuan
para pelaksana usaha mengakibatkan perencanaan organisasi pelaksanaan dan
pengawasan pengendalian dalam kegiatan usaha belum berjalan sebagaimana yang
diharapkan.
7. Volume usaha koperasi belum sepenuhnya dapat
ditingkatkan, karena sebagian koperasi kurang mempunyei kemampuan dalam
memperbaiki mutu barang dan jasa yang mereka pasarkan, memperkuat daerah
pemasaran, meningkatkan kecepatan, ketepatan, dan pemerataan pelayanan,
mengusahakan persaingan harga pembelian dan penjualan, meningkatkan kecepatan
perputaran modal, menggunakan teknologi tepat guna sesuai dengan kebutuhan, dan
lain sebagainya.
8. Kesalahan anggapan terhadap suatu program
kegiatan usaha koperasi oleh para anggotanya.
Solusi
yang dapat Diterapkan
Sebenarnya setiap bentuk usaha pasti memiliki
kelemahan, bukan hanya koperasi saja. Jadi, tidak ada satu bentuk usaha pun,
yang tidak memiliki kelemahan. Begitupun dalam menghadapi kelemahan-kelemahan
tersebut tidak bisa diterapkan secara sekaligus, tentunya butuh proses dalam
menerapkan solusi dalam menghadapi kelemahan-kelemahan tersebut.
Kelemahan-kelemahan yang dimiliki koperasi juga
tidak dapat dihilangkan 100%, yang bisa kita lakukan hanyalah meminimalisir
kelemahan-kelemahan yang ada. Berikut ini beberapa solusi yang dapat kita
terapkan dalam menghadapi kelemahan-kelemahan koperasi, yaitu :
1. Mengidentifikasi potensi ekonomi yang ada,
membuat perencanaan usaha, dan menyusun organisasi serta menyiapkan karyawan
yang mempunyai keahlian di bidang usaha tersebut.
2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di
bidang usaha, khususnya bagi para anggota koperasi melalui latihna dan
pendidikan dengan sistem kerja (magang).
3. Mengembangkan usaha koperasi melalui kegiatan
program yang dirintis oleh pemerintah dan mempunyai keterkaitan langsung dengan
kepentingan anggota dan masyarakat, sehingga dengan keberhasilan penanganan
kegiatan program tersebut akan mampu meningkatkan keterampilan, manajemen dan
permodalan koperasi, guna mendorong perkembangan kegiatan usaha swadaya
koperasi.
4. Mengembangkan kemampuan koperasi dalam memilih
teknologi tepat guna, menguasai dan memiliki sarana yang memadai, dan
meningkatkan keterampilan dalam mengelola sarana usaha tersebut.
5. Meningkatkan mutu maupun jangkauan pelayanan
koperasi kepada para anggota dan masyarakat melalui pengembangan dan pemantapan
Tempat Pelayanan Koperasi (TPK) secara merata di seluruh wilayah kerja koperasi
sebagai tempat penyaluran dan penampungan hasil-hasil produksi.
6. Menekan biaya untuk meningkatkan program
produktivitas dan efisiensi usaha koperasi.
7. Memberikan motivasi pengembangan kemmampuan
kepada para anggota dalam meningkatkan kegiatan usaha koperasi yang ada maupun
pengembangan usaha yang baru, dengan cara mengembangkan sistem perangsangan
(bonus) yang wajar apabila berhasil mencapai target minimal yang telah
ditentukan.
8. Meningkatkan pemupukan permodalan yang sehat
melalui simpanan anggota secara langsung, penyisihan-penyisihan hasil kegiatan
usaha, pemberian jasa simpan pinjam, peningkatan modal cadangan, dan lain
sebagainya.
9. Meningkatkan kerjasama yang serasi antara
koperasi dengan organisasi sekunder, koperasi dengan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), dan antar sesama koperasi.
10. Memiliki kesamaan persepsi antar anggota dalam
menjalankan kegiatan usaha koperasi demi tercapainya tujuan akhir yang
diinginkan.
11. Meningkatkan koordinasi dan keterpaduan dengan
instansi/lembaga terkait untuk menciptakan kemudahan mendapatkan kredit secara
memadai, memperoleh bantuan tenaga manajemen, latihan dan pendidikan
keterampilan serta kesempatan usaha.
Masih banyak lagi solusi yang sebenarnya bisa
diterapkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang dimiliki koperasi. Namun
beberapa solusi yang telah dipaparkan di atas, tentunya dapat membantu
meminimalisir kelemahan-kelemahan yang ada.