Rabu, 28 Desember 2011

Tugas Umum 2

Nama : Nurlita
NPM  : 25210182
Kelas : 2EB17

KELEMAHAN KOPERASI DAN SOLUSI YANG DAPAT DITERAPKAN

Tentunya kita semua tau, apa itu koperasi. Pada umumnya, koperasi dikenal sebagai lembaga ekonomi yang bertujuan untuk memberikan kesejahteraan bagi anggotanya dan masyarakat. Koperasi memiliki kelebihan dan juga kelemahan. Nah, berikut ini saya akan memberikan sedikit pemaparan mengenai beberapa kelemahan yang dimiliki koperasi dan solusi yang dapat diterapkan dalam mengatasi kelemahan tersebut.

Beberapa Kelemahan Koperasi
Koperasi sampai saat ini, telah menunjukkan perkembangan yang sangat berarti. Tetapi, perkembangannya masih perlu ditingkatkan lagi untuk mencapai sasaran yang diharapkan. Masih banyak kelemahan-kelemahan yang dimiliki koperasi sebagai bidang usaha yang perlu dicari solusinya, sehingga dapat meminimalisir kelemahan yang ada.

Kelemahan-kelemahan yang dimiliki koperasi, di antaranya sebagai berikut :
1. Koperasi masih belum mampu menjadi saluran yang mantap bagi anggota maupun masyarakat, hal ini terlihat dari kurang mampunya koperasi dalam melaksanakan kegiatan pengadaan distribusi, pengumpulan, pemasaran, dan pemanfaatan fasilitas kredit.
2. Dalam pelaksanaannya, koperasi masih belum mampu mengembangkan kegiatan usahanya di berbagai sektor perekonomian rakyat karena terbatasnya kemampuan usaha para pengelolanya.
3. Koperasi masih belum memiliki sarana dan prasarana usaha yang lengkap untuk menunjang usahanya. Di lain pihak, sebagian koperasi sudah memiliki/menguasai sarana dan prasarana usaha yang cukup lengkap, tetapi belum dimanfaatkan dan dikelola sendiri secara optimal.
4. Koperasi masih belum mampu mengadakan peningkatan modal sendiri, sehingga kegiatan usaha koperasi masih tergantung oleh fasilitas perkreditan.
5. Fasilitas usaha belum terserap secara optimal dan pengelolaannya belum memperhatikan efisiensi dan efektivitas usaha, sehingga mengakibatkan tingginya biaya operasional per unit produksi yang dihasilkan.
6. Kelemahan manajemen karena keterbatasan kemampuan para pelaksana usaha mengakibatkan perencanaan organisasi pelaksanaan dan pengawasan pengendalian dalam kegiatan usaha belum berjalan sebagaimana yang diharapkan.
7. Volume usaha koperasi belum sepenuhnya dapat ditingkatkan, karena sebagian koperasi kurang mempunyei kemampuan dalam memperbaiki mutu barang dan jasa yang mereka pasarkan, memperkuat daerah pemasaran, meningkatkan kecepatan, ketepatan, dan pemerataan pelayanan, mengusahakan persaingan harga pembelian dan penjualan, meningkatkan kecepatan perputaran modal, menggunakan teknologi tepat guna sesuai dengan kebutuhan, dan lain sebagainya.
8. Kesalahan anggapan terhadap suatu program kegiatan usaha koperasi oleh para anggotanya.

Solusi yang dapat Diterapkan
Sebenarnya setiap bentuk usaha pasti memiliki kelemahan, bukan hanya koperasi saja. Jadi, tidak ada satu bentuk usaha pun, yang tidak memiliki kelemahan. Begitupun dalam menghadapi kelemahan-kelemahan tersebut tidak bisa diterapkan secara sekaligus, tentunya butuh proses dalam menerapkan solusi dalam menghadapi kelemahan-kelemahan tersebut.

Kelemahan-kelemahan yang dimiliki koperasi juga tidak dapat dihilangkan 100%, yang bisa kita lakukan hanyalah meminimalisir kelemahan-kelemahan yang ada. Berikut ini beberapa solusi yang dapat kita terapkan dalam menghadapi kelemahan-kelemahan koperasi, yaitu :
1. Mengidentifikasi potensi ekonomi yang ada, membuat perencanaan usaha, dan menyusun organisasi serta menyiapkan karyawan yang mempunyai keahlian di bidang usaha tersebut.
2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang usaha, khususnya bagi para anggota koperasi melalui latihna dan pendidikan dengan sistem kerja (magang).
3. Mengembangkan usaha koperasi melalui kegiatan program yang dirintis oleh pemerintah dan mempunyai keterkaitan langsung dengan kepentingan anggota dan masyarakat, sehingga dengan keberhasilan penanganan kegiatan program tersebut akan mampu meningkatkan keterampilan, manajemen dan permodalan koperasi, guna mendorong perkembangan kegiatan usaha swadaya koperasi.
4. Mengembangkan kemampuan koperasi dalam memilih teknologi tepat guna, menguasai dan memiliki sarana yang memadai, dan meningkatkan keterampilan dalam mengelola sarana usaha tersebut.
5. Meningkatkan mutu maupun jangkauan pelayanan koperasi kepada para anggota dan masyarakat melalui pengembangan dan pemantapan Tempat Pelayanan Koperasi (TPK) secara merata di seluruh wilayah kerja koperasi sebagai tempat penyaluran dan penampungan hasil-hasil produksi.
6. Menekan biaya untuk meningkatkan program produktivitas dan efisiensi usaha koperasi.
7. Memberikan motivasi pengembangan kemmampuan kepada para anggota dalam meningkatkan kegiatan usaha koperasi yang ada maupun pengembangan usaha yang baru, dengan cara mengembangkan sistem perangsangan (bonus) yang wajar apabila berhasil mencapai target minimal yang telah ditentukan.
8. Meningkatkan pemupukan permodalan yang sehat melalui simpanan anggota secara langsung, penyisihan-penyisihan hasil kegiatan usaha, pemberian jasa simpan pinjam, peningkatan modal cadangan, dan lain sebagainya.
9. Meningkatkan kerjasama yang serasi antara koperasi dengan organisasi sekunder, koperasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan antar sesama koperasi.
10. Memiliki kesamaan persepsi antar anggota dalam menjalankan kegiatan usaha koperasi demi tercapainya tujuan akhir yang diinginkan.
11. Meningkatkan koordinasi dan keterpaduan dengan instansi/lembaga terkait untuk menciptakan kemudahan mendapatkan kredit secara memadai, memperoleh bantuan tenaga manajemen, latihan dan pendidikan keterampilan serta kesempatan usaha.

Masih banyak lagi solusi yang sebenarnya bisa diterapkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang dimiliki koperasi. Namun beberapa solusi yang telah dipaparkan di atas, tentunya dapat membantu meminimalisir kelemahan-kelemahan yang ada. 


Tidak ada komentar: